1. Selalu mengeluh. Maksud hati memberikan perhatian agar si dia melakukan sesuatu dengan benar. Namun, jika terus menerus dikoreksi, yang ada si dia akan merasa diatur dan menjadi "gerah". Persoalannya, yang terpenting bukan apa yang disampaikan, tapi bagaimana Anda menyampaikanya.
2. Tidak membuat hubungan sebagai prioritas. Sebagian besar dari kita menganggap pekerjaan dan karier sebagai hal yang utama. Di era emansipasi seperti sekarang, sikap ini dapat dimaklumi, karena cinta tidak dapat melunasi tagihan, bukan? Nah akibatnya, hubungan pun jadi prioritas sekian. Lambat laun si dia akan merasa diacuhkan. Hmm... karier memang perlu, tapi kehadiran si dia juga sama pentingnya. Coba camkan kutipan ini “Two is better than one”, setuju?
3. Mengatur dan banyak menuntut. Siapa yang tak ingin punya pasangan yang sempurna? Namun, mencoba mengatur si dia, entah itu cara berbusananya, atau aktivitasnya di waktu senggang, akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Bisa jadi, dia mengikuti kemauan Anda sekarang, tapi ada saatnya dia jengah dan memilih pergi. Coba pikirkan bila posisinya dibalik, si dia yang mengatur Anda. Apakah Anda bersedia menurutinya?
4. Jarang memuji. Setiap orang pasti ingin mendapatkan apresiasi atas usaha yang telah mereka kerjakan, begitu juga pasangan Anda. Saat dia memberikan kejutan atau memperlakukan Anda dengan istimewa, ucapkan terima kasih dan berikan pujian. Perhatian kecil seperti ini, akan menyentuh hatinya dan makin mencintai Anda. Cobalah sesekali!
5. Lepas kontrol. Ketika si dia mengatakan akan menerima Anda seutuhnya, baik dan buruk, kurus atau gemuk, bukan berarti Anda jadi lepas kontrol. Memperhatikan penampilan bukanlah tindakan yang dangkal, melainkan bentuk usaha untuk menjaga cinta Anda berdua. Memperhatikan penampilan dan kebersihan tubuh tidak hanya membuat dirinya bahagia, tapi Anda pun juga akan diuntungkan. Percayalah!
6. Posesif. Punya pacar bukan berarti harus selalu menghabiskan waktu berdua. Bagaimanapun, dia dan Anda punya kehidupan masing-masing, punya teman, keluarga, dan sahabat. Jadi tidak perlu posesif dan memusatkan perhatian pada dirinya saja. Sesekali berikanlah ruang untuk privasi masing-masing agar selalu langgeng dan menumbuhkan perasaan rindu.
7. Terlalu mandiri dan tak butuh bantuannya. Pria dilahirkan dengan insting melindungi perempuan, maka dari itu manfaatkanlah dengan cerdas. Sesekali longgarkan prinsip perempuan mandiri Anda, dan libatkan dirinya dalam kehidupan Anda. Misalnya, sesekali minta si dia mengganti oli mobil Anda, menjemput di rumah atau kantor. Tapi jangan jadi ketergantungan, sebab di mata pria, perempuan manja itu merepotkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar